Belajar Skill Bola

Tugas kita bukanlah untuk berhasil Melainkan Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil

Recent Posts

Responsive Ads Here

adnow

loading...

Sunday, June 14, 2015

Kemelut PSSI Vs Kemenpora

Permasalahan sepakbola, carut marutnya pesepakbolaan di indonesia semakin merucning ketika adanya perbedaan paham dan kepentingan di antara organisasi induk sepakbola indonesia yaitu pssi dengan lembaga kementraian pemuda dan olahraga ( Kemenpora ), saya akan mengupas permaslahan ini dari dua sudut pandang kedua lembaga tersebut, saya tidak akan memenangkan PSSI atop oleh imam nahrawi aupun Kemenpora, ini adalah sudut pandang saya setelah saya mengikuti perkembangan masalah ini sekian lama semakin meruncing, baru setalah saya mengerti saya menarik kesimpulan dan ingin mempublikasikannya.
mencuatnya masalah ini ke publik adalah karena Menteri Pemuda dan Olahraga yaitu Imam nahrawi membekukan aktifitas kompetisi ISL, laga yang pada saat itu baru mempertandingkan 3 kali pertandingan di stop oleh imam nahrawi  lantaran PSSI tidak memenuhi teguran Kemenpora yang isinya adalah agar supaya Persebaya dan Arema memenuhi permintaan BOPI ( Badan Olahraga Profesional Indonesia ), 3 surat yang dilayangkan Kemenpora tdak digubris PSSI, menurut Imam pembekuan tersebut sesuai peraturan dengan pasal 122 ayat 2 huruf G PP No 16 tahun 2007.


Inilah sekiranya yang menjadi masalah utama konflik yang berkepanjangan antar kedua lembaga ini telah memberikan dampak kerugian yang begitu besar terhadap perkembangan sepakbola indonesia, banyak klub-klub besar bubar seperti PERSIB dan PERSIPURA, indonesia tidak bisa tampil di ajang internasional yang nantinya berdampak pada rangking prestasi di FIFA, yang paling dirugikan adalah tentunya masyarakat indonesia banyak yang kecewa, menangis dan marah kenapa konflik yang seharusnya bisa di diskusikan, duduk bersama mencari solusi malah menjadi ajang pertikaian seoalh keduanya mempunyai power dukungan dan kekuasaan.

No comments:

Post a Comment